Suzuki Kawal Ratusan Konsumen yang Mudik

Jakarta, KompasOtomotif -  Program Suzuki Peduli Mudik 2015 sudah berlangsung pada 16 sampai 22 Juli 2015 lalu, berhasil melayani ratusan konsumen yang pulang ke kampung halaman. Melalui kegiatan Halo Suzuki Mudik Assistance, tercatat ada 678 konsumen yang dikawal secara khusus saat mudik.

Selama program itu berlangsung, Suzuki menurunkan 210 personil dan empat tim sweeper yang bertugas khusus selama periode mudik 2015 lalu. Masing-masing di tempatkan di jalur Utara dan Selatan. Salah satu tugas utama dari tim sweeper adalah memastikan pelaksanaan Pos dan Bengkel Siaga Suzuki di beberapa titik jalur mudik dapat terlaksana dengan baik dan lancar.

“Fasilitas Halo Suzuki Mudik Assistance sangat membantu, seperti terpasang GPS di mobil,” ujar Raharjo, salah satu pelanggan Suzuki yang dikunjungi oleh tim sweeper saat Lebaran H+2 lalu.

Fasilitas Halo Suzuki Mudik Assistance, Call Center Halo Suzuki menghubungi pelanggan untuk memastikan bahwa pelanggan serta kendaraan Suzuki memiliki pelanggan tetap dalam keadaan yang prima. Program ini juga mengawal konsumen kembali ke kota asalnya secara khusus.

“Pos Siaga Suzuki sangat membantu untuk pemudik, karena sangat nyaman dan ada makanan kecil juga, ruangan ber-AC, plus ada pijat gratis. Kendaraan saya juga mendapatkan pengecekan gratis,” tutur konsumen lain, Bambang Sugeng salah satu pelanggan Suzuki yang lainnya.

Sumber : http://otomotif.kompas.com/read/2015/08/03/190100915/Suzuki.Kawal.Ratusan.Konsumen.yang.Mudik
READ MORE - Suzuki Kawal Ratusan Konsumen yang Mudik

Begini Interior Great New Xenia

Jakarta, KompasOtomotif - Bila sebelumnya sudah dibahas mengenai perubahan eksterior pada Daihatsu Great New Xenia, kali ini menyasar pada bahasan interior. Astra Daihatsu Motor (ADM) ingin menambah kesan mewah pada sektor kabin.

Interior Great New Xenia hadir dengan kombinasi dua warna yakni warna coklat gelap dan hitam yang terlihat elegan. Sementara pada tipe D hadir dengan aksen silver.

Batang kemudi dengan ornamen silver pada bagian bezel. Bahan kursi juga diklaim berbeda dan lebih nyaman. Kursi baris ketiga 50:50 dan full folding (bisa dilipat penuh) untuk menaruh barang-barang bawaan.

Pada sistem penyejuk udara (AC) juga sudah memakai model double blower. AC double blower ini bahkan sudah tersedia mulai varian tipe M 1.0. Ada juga sentuhan anyar pada meter kombinasi dengan MID yang informatif.

Sumber : http://otomotif.kompas.com/read/2015/07/27/081900815/Begini.Interior.Great.New.Xenia
READ MORE - Begini Interior Great New Xenia

Pemerintah Tegaskan Pertalite Bukan Pengganti Premium

Jakarta, KompasOtomotif – Mulai dipasarkannya Pertalite sebagai jenis bahan bakar baru bukan berarti menggusur Premium seperti yang diwacanakan sebelumnya. Pertamina dan Pemerintah menjamin ketersediaan Premium tetap seperti biasa, dan keberadaan Pertalite akan menambah pilihan masyarakat.

Dirjen Migas Kementerian ESDM I Gusti Nyoman Wiratmadja Puja menegaskan bahwa Pertalite adalah diversivikasi produk, bukan menggantikan Premium.

”Masih banyak masyarakat yang butuh premium, khususnya di level bawah, dan ini harus dipenuhi. Kami berharap ada kompetisi yang sehat, misalnya, jangan sampai orang beli Premium habis terus, lalu terpaksa pindah Pertalite,” ujar Wirat—sapaan Gusti Nyoman Wiratmadja, Jumat (24/7/2015).

Penegasan itu kembali ditekankan Anggota Komisi VII DPR-RI Ramson Siagian yang dalam seremoni pengisian perdana di SPBU COCO 31.102.02 di Jl Abdul Muis, Jakarta Pusat, bahwa masyarakat boleh melapor jika ada SPBU yang tidak menyediakan Premium saat menjual Pertalite.

”Tim Reformasi Migas memang usul Premium dihapus dan diganti. Tapi tidak bisa, karena itu rekomendasi teknis. Keputusan DPR dan pemerintah plus Pertamina, Premium tetap ada. Lapor saja kalau tidak ada Premium,” kata Ramson.

Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto juga mengatakan bahwa saat ini tidak ada rencana Pertamina menghapus Premium. Dirinya menjamin stok bahan bakar RON 88 ini seperti biasa.

Sumber : http://otomotif.kompas.com/read/2015/07/24/144100015/Pemerintah.Tegaskan.Pertalite.Bukan.Pengganti.Premium
READ MORE - Pemerintah Tegaskan Pertalite Bukan Pengganti Premium

Ragam Pelek Keren Harga Miring buat Mobil Murah

Jakarta, KompasOtomotif - Banyak cara membuat penampilan mobil makin ganteng. Tapi cara termudah adalah dengan mengganti pelek dengan model yang lebih modis dan ukuran yang lebih besar. Jangan khawatir sola harga. Saat ini sudah banyak pilihan pelek dengan banderol murah, namuh kualitas cukup baik.

Coba sambangi Wahyu Ban yang berlokasi di Mall Mega Glodok Kemayoran Lantai 6 Blok E 3 Nomor 2. Toko ini memiliki ragam pilihan pelek untuk melengkapi tampilan mobil agar lebih bergaya, tapi bersahabat dengan kantong.

"Biasanya perubahan pelek lebih lebar dua angka, seperti kalau ukuran pelek aslinya 14 di ganti dengan yang ukurannya 16. Untuk pelek ukuran ini juga lebih laris dibanding dengan yang lain," ujar Uni Wahyu pemilik dari Yahyu Ban kepada KompasOtomotif Selasa (14/7/2015).

Pelek ukuran 16 yang disediakan di sini berasal dari Taiwan dengan merek Milano dan T37. Harga yang dibanderol untuk paket pelek tersebut yaitu Rp 4,5 juta, untuk semua merek di ukuran 16, dengan bahan aluminium.

"Pembeli pelek ini kebanyakan untuk digunakan pada mobil murahseperti Toyota Agya dan daihatsu Ayla. Mungkin agar image mobil murahnya hilang dan  jadi berubah lebih keren," ujar Uni Wahyu.

Sumber : http://otomotif.kompas.com/read/2015/07/21/130200115/Ragam.Pelek.Keren.Harga.Miring.buat.Mobil.Murah
READ MORE - Ragam Pelek Keren Harga Miring buat Mobil Murah

Awas Bahaya Mati Lemas di Dalam Mobil

Jakarta, KompasOtomotif – Meski belum ada pernyataan resmi penyebab kejadian dari Kepolisian Kebayoran Lama, meninggalnya salah satu dosen Universitas Prof. Dr. Moestopo pada Senin (11/5/2015), saat berada di kabin mobil, mengingatkan kembali potensi berbahaya terlalu lama berdiam di dalam mobil yang tidak bergerak.

Menurut pendapat Dadi Hendriadi, GM Technical Service Toyota Astra Motor, ada dua kemungkinan penumpang keracunan zat berbahaya, pertama menghirup karbon dioksida (CO2) hasil pernafasan penumpang di kabin, kedua menghirup karbon monoksida (CO) hasil pembakaran mesin yang menyusup ke kabin. Kedua masalah ini bisa terjadi saat mobil menyala dan sedang parkir dalam jangka waktu yang lama.

Menghirup CO2
Dadi menjelaskan, pada sebagian mobil modern, sistem AC punya dua pilihan, “recircle” untuk mendinginkan kembali hanya udara di kabin dan “fresh” buat membuka katup agar sirkulasi udara luar bisa masuk ke kabin.

Kejadian berbahaya ketika penumpang terlalu lama berdiam di kabin dengan kondisi AC recircle. Kadar Oksigen (O2) di kabin bisa habis dan berganti CO2 hasil buang pernapasan. Dadi tak bisa memperkirakan butuh berapa lama sampai O2 tidak sehat untuk dihirup, meski begitu kemungkinan seperti ini tetap ada.

O2 semakin cepat menipis tergantung jumlah dan aktivitas penumpang serta kondisi lingkungan. Tanpa disadari, keracunan bisa terjadi saat penumpang tertidur dan lengah mengantisipasi kemungkinan.

“Keracunan nafas sendiri. Butuh waktu lama menghabiskan O2, pengalaman saya yang juga sering tidur di mobil, biar pun 2 jam tidur, masih gapapa kok,” terang Dadi kepada KompasOtomotif, Selasa (12/5/2015).

Menghirup CO
Dadi mengatakan kemungkinannya sangat kecil keracunan CO hasil pembakaran mesin, apalagi kalau mobil parkir sendirian. Desain mobil, jelas Dadi, sudah mengantisipasi kemungkinan asap dari ujung knalpot masuk ke kabin lewat sela-sela bodi.
“Gas buang ada di belakang, sedangkan ventilasi AC ada di depan mobil,” ucap Dadi.

Meski begitu ada beberapa kondisi yang memungkinkan CO masuk ke kabin kemudian dihirup penumpang tanpa disadari. Misalnya, saat parkir pararel dan mobil di depan juga menyala. Gas buang yang keluar akan terhisap masuk ke ruang penumpang mobil di belakangnya. Hal ini lebih berpotensi kejadian ketika parkir di ruang tertutup.

Contoh kasus lainnya, ada kebocoran di jalur sistem pembuangan dekat mesin. CO2 langsung menyebar perlahan ke kabin tanpa ketahuan.

“Kalau keracunan gas buang, lebih cepat, karena CO sangat cepat diikat darah. Orang akan lemas. Tapi kalau gas buang masuk kabin, orang akan sadar dari bau dan akan cepat-cepat buka jendela atau keluar mobil. Sebenernya CO gak berbau, tapi karena gas buang berisi banyak gas-gas hasil pembakaran, kita bisa tau keberadaannya dari bau,” ulas Dadi.

Sumber : http://otomotif.kompas.com/read/2015/05/12/133111115/Awas.Bahaya.Mati.Lemas.di.Dalam.Mobil
READ MORE - Awas Bahaya Mati Lemas di Dalam Mobil

Penjualan Sepeda Motor Juga Terus Turun

Jakarta, KompasOtomotif — Selain kinerja negatif yang diperoleh dari pasar mobil, hal serupa juga terjadi di segmen sepeda motor. Pasar kendaraan bermotor roda dua juga mengalami hal serupa. April lalu, penjualan melandai, tercatat hanya 524.785 unit atau turun 3,9 persen dari bulan sebelumnya, 546.169 unit.

Mengacu data Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia (AISI), sepanjang empat bulan pertama tahun ini, total penjualan tercatat 2.129.828 unit, atau turun dari periode sama tahun sebelumnya, 2.711.866 unit.

Gunadi Sindhuwinata, Ketua Umum AISI, mengatakan, permasalahan utama di pasar sepeda motor adalah harga komoditas yang masih menurun. Kondisi ini berpengaruh langsung pada kinerja pembelian sepeda motor baru, terutama di daerah-daerah penghasil komoditas unggulan, seperti di Sumatera dan Kalimantan.

"Perlambatan ekonomi masih terjadi. Dari hasil kuartal pertama tahun ini, target penjualan AISI direvisi menjadi 6,8 juta-7 juta unit saja tahun ini," kata Gunadi kepada KompasOtomotif, Jumat (8/5/2015). Semula, target penjualan tahun ini ditetapkan sama seperti tahun lalu. Data AISI tahun lalu mencatat total penjualan sepeda motor mencapai 7.867.195 unit.

Dari lima merek sepeda motor yang bernaung di bawah AISI, hanya Suzuki yang berhasil menaikkan penjualan pada April lalu. Suzuki menjual 11.754 unit atau naik 6,7 persen dari bulan sebelumnya, 11.009 unit. Kawasaki yang paling merasakan kegetiran pada bulan lalu. Penjualan mereka merosot tajam 64,8 persen, tinggal 5.679 unit dibanding Maret lalu yang mencapai 16.162 unit.

Sementara itu, Honda tercatat berhasil menjual 371.584 unit, turun 1,4 persen dari 377.105 unit. Yamaha menorehkan 148.958 unit, turun 4,5 persen dari 156.068 unit. Adapun TVS harus puas dengan penjualan 769 unit, anjlok 58,2 persen dari bulan sebelumnya, 1.841 unit.

Sumber : http://otomotif.kompas.com/read/2015/05/13/093850215/Penjualan.Sepeda.Motor.Juga.Terus.Turun
READ MORE - Penjualan Sepeda Motor Juga Terus Turun

Ini Banderol Sepeda Listrik Italjet untuk Indonesia

Jakarta, KompasOtomotif - Sebentar lagi, PT Garansindo Inter Global (GIG) meluncurkan produk terbaru sepeda listrik, Italjet, di Indonesia. Alat transportasi semi otomatis ini tetap mengandalkan kayuhan seperti sepeda konvensional. Bedanya ada tambahan tenaga dari motor listrik yang terintegrasi pada tromol roda belakang.

"Harga kami akan samakan dengan banderol yang dijual di Eropa. Di Italia sekitar 4.000 euro per unit. Jadi sekitar Rp 50 jutaan lah," jelas Rieva Muchsin, Kepala Operasional Garansindo di Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Rabu (13/5/2015).

Italjet E-Bike punya desain bodi unik, kental nuansa retro dengan aksen rendah "low rider". Sepeda ini dilengkapi dengan motor listrik 350 watt, menghasilkan kecepatan sampai 32 kpj di luar tenaga kayuh. Baterai sudah lithium-ion, bisa dicolok ke stop kontak rumahan.

Dalam kondisi baterai penuh, tenaga tambahan dari motor listrik bisa digunakan sampai jarak 90-100 km. Pengisian baterai dari kosong sampai penuh, butuh waktu sekitar 4 jam.

Untuk target penjualan, Garansindo mengaku tidak punya angka pasti. Pasalnya, E-bike ini dihadirkan lebih sebagai barang premium dan mencerminkan gaya hidup seseorang. Bukan sekedar mengejar volume penjualan.
READ MORE - Ini Banderol Sepeda Listrik Italjet untuk Indonesia